Memasuki tahun ajaran baru 2045/2025, pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) menjadi kegiatan yang wajib dilakukan setiap satuan pendidikan. Kegiatan  MPLS SMAN 1 Tumpang dibuka dengan apel di lapangan basket yang dibina  oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Widodo Yatmokohadi, M.Pd. Dua perwakilan siswa kelas X menerima pin peserta MPLS, yang disematkan oleh Pak Widodo sebagai tanda resmi menjadi siswa Smaneta. Dilanjutkan pembacaan ikrar pelajar yang diikuti oleh seluruh peserta MPLS.

Setelah melaksanakan apel di lapangan, siswa  menuju ke Aula Wisnuwardhana untuk mengikuti apel pembukaan MPLS tingkat SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta se-Jawa Timur yang dilaksanakan di SMKN 5 Surabaya melalui virtual Zoom. Apel dihadiri oleh Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, dan beberapa pihak terkait. Kegiatan ini bertemakan “Mendukung Anti Perundungan di Jawa Timur”. Seluruh siswa peserta MPLS menunjukkan poster buatannya yang bertemakan anti perundungan.

 

Pj Gubernur Jatim dalam pidatonya menyampaikan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi peserta didik, menumbuhkan pendidikan karakter, dan terbebas dari perundungan. “Guru harus bekerja sama dengan orang tua untuk mendukung tumbuh kembang anak dan selalu menanyakan kondisinya untuk memastikan anak tidak mengalami perundungan”, ujarnya.  

Kepala sekolah SMAN 1 Tumpang, ibu Fadilah Umi Maisyaroh, M.Pd, menyampaikan beberapa pesan kepada siswa baru dalam amanatnya. Siswa harus meninggalkan zona nyaman, dalam artian meninggalkan sikap atau kebiasaan buruk sewaktu SMP. Di bangku SMA ini, siswa didorong untuk mengeksplor potensi yang dimilikinya, dengan cara belajar yang giat, mengikuti kegiatan pengembangan diri, membangun pertemanan yang bermanfaat. Ibu Fadilah juga menegaskan, siswa-siswi Smaneta harus menghindari perilaku perundungan apapun bentuknya. Hal ini berkaitan dengan tema MPLS kali ini, siswa dan sekolah bersama-sama berkomitmen untuk mencegah perundungan terjadi di lingkungan sekolah.

Apel pembukaan MPLS daring diakhiri dengan penandatanganan deklarasi anti perundungan oleh siswa-siswi peserta MPLS di banner yang terbentang di Aula Wisnuwardhana. Siswa di tiap gugus berbaris untuk membubuhkan tanda tangan dan nama terang mereka sebagai tanda mendukung lingkungan sekolah yang bebas dari aksi perundungan.

Hari pertama MPLS ini juga momen SMAN 1 Tumpang mewujudkan komitmen sebagai sekolah unggulan di Kabupaten Malang dengan memberikan bantuan seragam kepada lima siswa yang membutuhkan. Pembagian seragam ini dilakukan di ruangan komite oleh ketua komite, Drs. Agus Wahid Irianto didampingi kepala sekolah, waka kesiswaan, dan waka humas SMAN 1 Tumpang.

939813
Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
248
950
1983
930375
17827
25412
939813
Your IP: 18.97.9.175
2025-04-22 07:29